Kamis, 24 April 2014

BAB I Skripsi (efektivitas penggunaan Laboratorium Bahasa dalam meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jerman pada siswa kelas XI IPS SMAN 1 Barru.)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah bahasa Inggris. Dalam pembelajaran bahasa Jerman, pelaksanaannya mencakup empat kompetensi berbahasa yaitu: Hörverstehen (kemampuan menyimak), Sprechfertigkeit (keterampilan berbicara), Leseverstehen (kemampuan membaca), dan  Schreibfertigkeit (keterampilan menulis). Keempat kompetensi berbahasatersebut saling berkaitan satu sama lain.
Dalam suatu proses komunikasi, keterampilan menyimak juga sangat menentukan. Oleh karena itu, keterampilan ini perlu secara sengaja dan terencana dilakukan di dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan menyimak adalah aspek penting yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan menyimak pendengar dapat memperoleh informasi, pesan, isi serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Faktor lain yang mendukung keterampilan berbahasa siswa adalah penggunaan media atau sarana pembelajaran seperti laboratorium bahasa.
Berdasarkan hasil  observasi yang dilakukan peneliti  di SMA Negeri 1 Barru, di sekolah ini masih banyak siswa  yang mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Jerman. Dari pengamatan di kelas, ditemukan beberapa faktor yang memungkinkan melatarbelakangi kesulitan siswa dalam belajar bahasa Jerman. Faktor-faktor tersebut antara lain:(1) kurang latihan mendengar dialog atau wacana bahasa Jerman; (2) sikap takut salah dalam berbicara bahasa Jerman; (3) peserta didik merasa kurang mendapatkan manfaat dari belajar bahasa Jerman dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka kurang termotivasi untuk belajar; (4) pandangan awal tentang bahasa Jerman yang susah, sehingga peserta didik beranggapan bahwa bahasa Jerman adalah bahasa yang sulit untuk dipelajari; dan (5) tidak dimanfaatkannya dengan baik fasilitas pendukung pembelajaran bahasa, seperti Laboratorium. Faktor-faktor di atas tentunya berdampak pula terhadap kompetensi berbahasa peserta didik.
Dari hasil observasi juga diketahui dprestasi belajar bahasa Jerman siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Barru selama dua semester tahun 2012-2013, menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa sebagian besar masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 % berdasarkan informasi dari guru mata pelajarn bahasa Jerman , sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah. Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut melalui pemanfaatan Laboratorium bahasa.
Penelelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan di sekolah lain yang karakter siswanya tidak berbeda dengan siswa SMA Negeri 1 Barru, yaitu penelitian yang dilakukan oleh  Jumriani (2009) pada siswa kelas XII IPA 3 SMA Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemampuan menyimak siswa dengan menggunakan laboratorium bahasa masuk dalam kategori efektif.
Proses pembelajaran yang menyenangkan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan suatu pembelajaran, terutama pembelajaran bahasa. Untuk itu dituntut kreativitas yang tinggi dari para pengajar untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan efektif. Salah satuupaya untuk itu adalah memanfaatkan sarana pembelajaran bahasa asing, yakni Laboratorium  Bahasa.
Laboratorium  Bahasa sebagai salah satu fasilitas pembelajaran bahasa Jerman di sekolah adalah  sarana yang dihadirkan untuk mempermudah penyampaian materi  pelajaran. Laboratorium bahasa di SMA digunakan bersama untuk mata pelajaran bahasa Jerman, bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan  bahasa asing lainnya.
Penggunaan Laboratorium bahasa dalam meningkatkan kemampuan menyimak adalah dengan memutarkan langsung dialog yang dituturkan oleh orang Jerman. Dialog tersebut akan diputar sebanyak dua atau tiga kali. Melalui kegiatan mendengar tersebut siswa diharapkan memahami secara garis besar isi dialog tersebut dengan alasan bahwa di laboratorium bahasa kedap suara sehingga memudahkan siswa mendengar lebih efektif dari pada di dalam kelas.
Selain itu dengan menggunakan Laboratorium bahasa yang dilengkapi dengan Speaker, Headphone diharapkan semakin mempermudah penerimaan siswa dibanding mendengarkan dialog di kelas dengan menggunakan Tape atau yang dibacakan langsung oleh guru. Keunggulan lainnya belajar di laboratorium bahasa adalah laboratorium bahasa memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap dalam menunjang kegiatan menyimak siswa, baik berupa dialog maupun wacana. Oleh karena itu penggunaan laboratorium bahasa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menyimak peserta didik.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Efektifkah penggunaan  laboratorium bahasa efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa kelas XIIPS SMA Negeri 1 Barru?”
C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan Laboratorium Bahasa dalam pembelajaran kemampuan menyimak  bahasa Jerman pada siswa kelas XIIPS  SMAN 1 Barru.
D.    Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihakantara lain:
1.      Bagi Guru bahasa Jerman; hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu alternatif  pengajaran  menyimak bagi guru dalam upaya penggunaan laboratorium bahasa  secara maksimal dalam proses belajar mengajar.
2.      Bagi Peserta Didik; hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik di SMA dalam belajar menyimak/mendengar bahasa Jerman.
3.      Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UNM; hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan informasi tentang efektivitas penggunaan Laboratorium bahasa.
4.      Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.
5.      Kepada instansi terkait baik pemerintah maupun swasta untuk memperhatikan pengadaan laboratorium bahasa pada sekolah-sekolah menengah atas.

1 komentar: