BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel
Penelitian
Penelitian
ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pembelajaran
dengan menggunakan media laboratorium bahasa sebagai variabel bebas (X), sedangkan
kemampuan menyimak sebagai variabel terikat (Y).
2. Desain
Penelitian
Desain
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen
murni (True - Experimental Design).
B. Definisi
Operasional Variabel
Telah
dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini terdiri atas dua
variabel, yaitu penggunaan laboratorium bahasa sebagai varibel bebas dan
kemampuan menyimak sebagai variabel terikat. Laboratorium bahasa yang dimaksud
adalah sebuah ruangan khusus yang di dalamnya dilengkapi dengan berbagai
fasilitas elektronik dan fasilitas pendukung lainnya baik lingual, visual,
maupun audio visual yang akan dipergunakan dalam proses pengajaran bahasa.
Sedangkan kemampuan menyimak yang dimaksud adalah kemampuan berbahasa yang
dimulai dari proses kemampuan menangkap, memahami, dan menanggapi pesan bahasa
lisan yang datanya diperoleh melalui tes dalam bentuk Richtig-Falsch (benar-salah), mencocokkan gambar, melengkapi
dialog, dan pilihan ganda.
C. Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi
yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri
1 Barru yang terdiri atas 4 kelas IPS dengan jumlah seluruh siswa adalah 132
orang.
2. Sampel
Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas. Siswa kelas XI
sebanyak 32
siswa sebagai kelas eksperimen, siswa kelas XI
sebanyak 32 siswa sebagai kelas kontrol
yang dipilih secara Random Sampling (sampel
acak). Dengan demikian jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas berjumlah 64 siswa.


D. Teknik
Pengumpulan Data
Langkah-langkah
pengumpulan data adalah sebgai berikut:
1.
Tes
awal (pre-test) yakni tes yang akan diberikan
kepada siswa sebelum pengajaran dimulai dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dalam menyimak. Rencana tes yang akan
diberiakan berupa tes R-F dan melengkapi dialog kepada masing-masing sampel,
baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tes tersebut digunakan untuk mengukur
kemampuan menyimak siswa. Soal pre-test terdiri atas R-F (Richtig-Flasch) yang
berjumlah 10 butir soal dan melengkapi dialog.
2.
Pemberian
perlakuan (treatment), yakni
pembelajaran yang dilakukan di laboratorium. Treatment (perlakuan) dilakukan
selama 4 kali pertemuan setelah diberikan pre-test. Treatment hanya diberikan pada kelas eksperimen.
3.
Tes
akhir (post-test) yakni pemberian tes
untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada akhir pertemuan berupa tes
dalam bentuk pilihan ganda dan mencocokkan gambar sesuai audio yang
diperdengarkan melalui kaset untuk mengetahui perbandingan kemampuan antara
siswa yang diajar dengan menggunakan laboratorium bahasa dengan siswa yang
diajar tidak menggunakan laboratorium bahasa. Bentuk tes yang diberikan kepada
kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah sama. Soal post-test terdiri atas:
1.
Mencocokkan
gambar dengan teks yang didengar: 5 soal, jika benar 1 skor, salah 0 skor dan
skor maksimal 5.
2.
Pilihan
ganda berjumlah 10 butir soal jika benar skor 0,5, salah 0 skor dan 5 skor
maksimal.
Jumlah
skor maksimal soal post-tes adalah 10 skor jika benar semua.
Untuk
penilaian hasil tes penelitian awal mengacu pada pedoman yang digunakan oleh
guru bidang studi bahas Jerman di SMA
Negeri 1 Barru, dengan menggunakan rentang nilai 10 sampai 100, dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai
= skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
Adapun
kriteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria
Penilaian
Nilai
|
Kualifikasi
|
91-100
|
Istimewa
|
81-90
|
Baik Sekali
|
71-80
|
Baik
|
61-70
|
Cukup
|
51-60
|
Sedang
|
41-50
|
Hampir Sedang
|
31-40
|
Kurang
|
21-30
|
Kurang Sekali
|
11-20
|
Buruk
|
1-10
|
Buruk
Sekali
|
(KTSP:
2006)
Jumlah
yang diperoleh siswa merupakan jumlah skor dari item masing-masing soal yang
menujukkan tingkat penguasaan siswa dalam menyimak.
E. Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis statistika deskriftif dan inferensial untuk
menguji hipotesis penelitian dengan mengguakan uji-t. Namun, sebelum dilakukan
pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, dan uji homogenitas
dengan menggunakan tabel Z- score dan chi kuadrat, sebelum menentukan uji
normalitas data dan homogenitas maupun uji hipotesis terlebih dahulu tentukan
nilai rata-rata (mean), simpangan
baku dan varian. Adapun rumus masing-masing sebagai berikut:
-
Rumusmencari
rata-rata:
|
(Sudjana,
2005:67)
-
Rumus
mencari simpangan baku:
|
(Sugiyono, 2011:58)
-
Rumus
mencari varians:
|
(Supardi,
2013: 77)
1. Uji
Normalitas dengan rumus Chi Kuadrat
|
Dimana:
X2 = Chi
Kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
(Sugiyono, 2011:107)
2.
Uji Homogenitas
Data pre-test diperlukan untuk
mengetahui apakah kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen, Uji
homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperolehbersifat
homogen atau tidak.
Untuk mengetahui homogenitas dilakukan
pengujian homogenitas varians menggunakan uji F (Fisher) dengan rumus:
|
Dengankriteriapengujiansebagaiberikut:
-
Terimajika
jika
<
; dan



-
Tolak
jika
>



(Supardi,
2013:143)
3.
Uji-t untuk Hipotesis
Uji-t dilakukan untuk menguji hipotesis
yang kemudian dibandingkan dengan tabel distribusi t untuk mengetahui apakah
ditolak atau terima dan
diterima atau ditolak dengan
kriteria pengujian sebagai berikut:


-
Tolak
, jika
>
dan



-
Terima
jika
<
.



Adapun rumus Uji- t :
t = 

Dimana:


Keterangan:







(Supardi,
2013:329)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar